Sebenarnya pertanyaan apa gunanya mempelajari filsafat bisa saja timbul pada diri mahasiswa karena sulitnya mahasiswa memahami apa yang diinginkan oleh filsafat. Mahasiswa cenderung menyukai ilmu pengetahuan karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan mengikuti perkembangan teknologi. Sedangkan bahasa filsafat terkesan rumit untuk dimengerti. Padahal filsafat itu menolong mendidik, membangun diri kita sendiri dengan berfikir lebih mendalam, kita mengalami dan menyadari kerohanian kita. Rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita berfikir, untuk hidup yang sesadar-sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup kita sendiri. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya. Dalam filsafat kita dilatih dulu apa yang menjadi persoalan. Dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya. Filsafat memberikan pandangan yang luas , membendung akuisme dan aku-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan si aku).