Sebenarnya pertanyaan apa gunanya mempelajari filsafat bisa saja timbul pada diri mahasiswa karena sulitnya mahasiswa memahami apa yang diinginkan oleh filsafat. Mahasiswa cenderung menyukai ilmu pengetahuan karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan mengikuti perkembangan teknologi. Sedangkan bahasa filsafat terkesan rumit untuk dimengerti. Padahal filsafat itu menolong mendidik, membangun diri kita sendiri dengan berfikir lebih mendalam, kita mengalami dan menyadari kerohanian kita. Rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita berfikir, untuk hidup yang sesadar-sadarnya, dan memberikan isi kepada hidup kita sendiri. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari. Orang yang hidup secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat pemecahannya. Dalam filsafat kita dilatih dulu apa yang menjadi persoalan. Dan ini merupakan syarat mutlak untuk memecahkannya. Filsafat memberikan pandangan yang luas , membendung akuisme dan aku-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan kepentingan dan kesenangan si aku).
Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri, hingga kita tak hanya ikut-ikutan saja, membuntut pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, berdiri sendiri, dengan cita-cita mencari kebenaran. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
Walau filsafat tidak menujukkan hasil yang konkrit seperti ilmu pengetahuan yang telah mampu memajukan teknologi berupa bayi tabung misalnya. Namun pada dasarnya kemajuan ilmu pengetahuan itu berakar dari pola pemikiran filsafat. Lalu apakah untuk saat ini filsafat masih perlu digunakan?, mengingat sudah besarnya pengaruh ilmu pengetahuan dalam keseharian kita?. Saya akan lantang berkata. PERLU. Filsafat itu dibutuhkan hampir di semua bidang kerja. Contohnya profesi dosen, guru, pekerja seni/budayawan, aktivis LSM, jurnalis, ekskutif, legislatif, yudikatif, TNI, perbankan. Karena dari yang sudah disebutkan tadi tidak lepas dari tanggung jawab dan memberi keputusan atau kebijakan-kebijakan yang diambil. Tidak akan mampu seseorang mengambil suatu keputuan yang bijak jika tidak didasari oleh filsafat. Namun kebenaran filsafat dan kebenaran ilmu (yang katanya anak dari filsafat) masih tetap saja bersifat relatif sebagi proses yang tidak pernah selesai, maksudnya bahwa kebenaran yang didapatkan oleh filsafat dan ilmu tidak selesai dan terus berproses sebagai tanda bahwa manusia, pemikiranya dan ciptaanya bersifat relatif. Sedangkan kebenaran itu sendiri identik dengan pencipta kebenaran yang maha benar yaitu Allah SWT. Dari uraian saya ini jelas bahwa belajar filsafat adalah berguna dan bermanfaat.
----------------------
Diambil dari : habilih.wordpress.com
No comments:
Post a Comment