Siang itu Ustadz Jamal mampir di Toko milik Pak Jamil, terjadilah diskusi menarik. “ ustadz, dulu ketika usaha saya masih terseok-seok , saya sangat rajin sekali ibadah baik ibadah wajib maupun sunnah termasuk sholat malam dan semua ibadah itu saya rasakan sungguh ringan dan nikmat sekali, tetapi setelah usaha saya makin maju ekonomi keluarga membaik, saya rasakan ibadah-ibadah saya semakin hambar dan terus menurun saya tidak mampu lagi bangun sholat malam demikian juga ibadah-ibadah yang lain semakin tertinggal, ada apa dengan diri saya ini ustadz ?”. keluh pak Jamil,
“ ya bagus itu sudah bener, mana yang keliru ? itulah bukti cintanya Allah SWT kepada pak Jamil, dulu pak Jamil dikasih kesempatan bercinta dengan Allah hanya dengan waktu dan tenaga (Jiwa) saja dan Allah membalas cintaNYA dengan memberikan apa yang pak Jamil harapkan , sekarang pak Jamil diberikan kesempatan bercinta lebih mesra lagi kepada Allah dengan Harta dan Jiwa pak Jamil, wah pasti lebih dahsyat lagi cintanya Allah kepada pak Jamil, saat ini Allah sedang menunggu balasan bukti cinta dari pak Jamil lho, yang jelas pak Jamil kalau lagi punya banyak duit cobalah dititipkan sebagaian ke BANK ALLAH jangan seluruh ditaruh di BANK CENTURI Cs, inilah awal petaka retaknya hubungan percintaan Allah dengan pak Jamil, nah kalau cinta kita kepada Allah ini sudah mulai retak, bagaimana mungkin kita mampu merasakan dekapan mesranya ketika kita beribadah, bagaimana mungkin akan merasakan kerinduan yang dalam untuk ingin selalu bertemu denganNYA dalam ibadah ? jangan bikin Allah cemburulah pak Jamil…. He he he …! Jelas Ustadz Jamal.
Sahabat yang dicintai Allah SWT, apa yang terfikir oleh kita ketika kita sedang jatuh cinta kepada seseorang ? rindu ingin selalu bertemu, sehari gak ketemu rasanya setahun, sehari gak baca sms darinya cemburupun meledak, betul ? menyusun kata-kata dan janji-janji indah untuk selalu setia sampai akhir hayat, bener ? ingin memberikan yang terbaik dan yang paling berharga untuknya, ya kan ? tetapi apa yang terjadi ketika cinta telah bersambut dan ternyata seseorang yang kita cintai tadi tidak seindah dan sesempurna yang kita bayangkan ! janji tinggal janji , manisnya kata hanyalah dibibir saja, pertengkaran demi pertengkaran terjadi, ada yang terputus ditengah jalan ada juga yang bertahan namun tertekan tapi ada juga yang menikmati semua itu dengan senyum kebahagiaan. Apa yang membedakan, hayo ?