Change the world by words. Think anything, anywhere. Create the imagination, then Let's share the inspirations.

25 January 2011

Bukti Malaikat Menyumpal Mulut Fir'aun Sebelum Mati

Mummi Raja Fir'aun

Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumpali mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: la ‘ilaha illa’l-lah”

Hadits di atas umumnya dapat kita temui pada bahasan ayat tenggelamnya Fir’aun, surah Yunus ayat 90, di mana Allah berfirman: “Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Qs. 10:90) .

Pada detik-detik naza‘nya, malaikat Jibril melihat gelagat Fir’aun akan mempergunakan kesempatan dalam kesempitan. Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Jibril untuk mengeksekusi nyawa Fir’aun dengan cara menyumpal mulutnya dengan pasir, supaya tidak sampai mengucapkan keimanan dan pertaubatannya. Akhirnya Fir’aun mati dengan mulut menyon dan jauh dari rahmat Allah s.w.t.(Tafsir Al-Kasyaf, 21 202). Karena iman dan taubat pada saat ini, tiada guna sama sekali.

Ketulusan....Keikhlasan

Siang itu, kulihat ada seorang anak SMA yang diantar oleh ayahnya dengan menggunakan sepeda motor… Kurasa anak SMA itu baru pulang dari sekolah dan akan menuju ke rumahnya atau mungkin ke tempat bimbingan belajarnya.. Rambut ayahnya yang sudah memutih, juga kumis serta jenggotnya, sangat menunjukkan bahwa ia sudah cukup umur..

Matahari siang itu tampak sangat terik, tapi tanpa lelah ia rela menjemput anaknya setelah menuntut ilmu.. Mungkin hampir tiap hari ia lakukan pekerjaan itu… Pekerjaan mengantar dan juga menjemput anaknya untuk sekolah, demi mendapatkan cita-cita yang anaknya inginkan..

Saat itu, aku teringat akan masa-masa 3-5 tahun ke belakang…

Masa-masa dimana baju “putih abu-abu” menjadi pakaian yang kukenakan setiap harinya..

Hampir setiap hari, ayah mengantarkanku ke sekolah dengan sepeda motor..

Bahkan, jika aku memintanya untuk menjemput saat pulang sekolah, ia tidak akan menolaknya…

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...