Change the world by words. Think anything, anywhere. Create the imagination, then Let's share the inspirations.

10 March 2011

Fakta Mengejutkan Tentang Wudhu


Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan.

Bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah dibalik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.
Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama Fikih juga menjelaskan hikmah wudlu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudlu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.
Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke mana saja kaki ini gentayangan setiap hari?

09 March 2011

BERCINTA DENGAN ALLAH SWT

Siang itu Ustadz Jamal mampir di Toko milik Pak Jamil, terjadilah diskusi menarik. “ ustadz, dulu ketika usaha saya masih terseok-seok , saya sangat rajin sekali ibadah baik ibadah wajib maupun sunnah termasuk sholat malam dan semua ibadah itu saya rasakan sungguh ringan dan nikmat sekali, tetapi setelah usaha saya makin maju ekonomi keluarga membaik, saya rasakan ibadah-ibadah saya semakin hambar dan terus menurun saya tidak mampu lagi bangun sholat malam demikian juga ibadah-ibadah yang lain semakin tertinggal, ada apa dengan diri saya ini ustadz ?”. keluh pak Jamil, 

“ ya bagus itu sudah bener, mana yang keliru ? itulah bukti cintanya Allah SWT kepada pak Jamil, dulu pak Jamil dikasih kesempatan bercinta dengan Allah hanya dengan waktu dan tenaga (Jiwa) saja dan Allah membalas cintaNYA dengan memberikan apa yang pak Jamil harapkan , sekarang pak Jamil diberikan kesempatan bercinta lebih mesra lagi kepada Allah dengan Harta dan Jiwa pak Jamil, wah pasti lebih dahsyat lagi cintanya Allah kepada pak Jamil, saat ini Allah sedang menunggu balasan bukti cinta dari pak Jamil lho, yang jelas pak Jamil kalau lagi punya banyak duit cobalah dititipkan sebagaian ke BANK ALLAH jangan seluruh ditaruh di BANK CENTURI Cs, inilah awal petaka retaknya hubungan percintaan Allah dengan pak Jamil, nah kalau cinta kita kepada Allah ini sudah mulai retak, bagaimana mungkin kita mampu merasakan dekapan mesranya ketika kita beribadah, bagaimana mungkin akan merasakan kerinduan yang dalam untuk ingin selalu bertemu denganNYA dalam ibadah ? jangan bikin Allah cemburulah pak Jamil…. He he he …! Jelas Ustadz Jamal.

Sahabat yang dicintai Allah SWT, apa yang terfikir oleh kita ketika kita sedang jatuh cinta kepada seseorang ? rindu ingin selalu bertemu, sehari gak ketemu rasanya setahun, sehari gak baca sms darinya cemburupun meledak, betul ? menyusun kata-kata dan janji-janji indah untuk selalu setia sampai akhir hayat, bener ? ingin memberikan yang terbaik dan yang paling berharga untuknya, ya kan ? tetapi apa yang terjadi ketika cinta telah bersambut dan ternyata seseorang yang kita cintai tadi tidak seindah dan sesempurna yang kita bayangkan ! janji tinggal janji , manisnya kata hanyalah dibibir saja, pertengkaran demi pertengkaran terjadi, ada yang terputus ditengah jalan ada juga yang bertahan namun tertekan tapi ada juga yang menikmati semua itu dengan senyum kebahagiaan. Apa yang membedakan, hayo ?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...