Change the world by words. Think anything, anywhere. Create the imagination, then Let's share the inspirations.

17 February 2011

Kerja Sama Allah SWT

Pagi-pagi banget pak Jamil nyamperin rumah ustadz Jamal yang kebetulan beliau sedang baca Al-Qur’an diteras rumah, “ Assalaamu’alaikum “ sapa pak Jamil. “ Wa’alaikum salam warahmatullah, aduh-aduh pagi-pagi banget nih, ada yang mau dibagi-bagi kah ? “ jawab ustadz Jamal sambil nyindir. “ betul nih tadz, saya mau bagi-bagi masalah “. “ what ? what your problem ? why ? why you have problem but actually Allah is very very give about anything you want and you need ?”. “ wah sejak kapan ustadz keinggris-inggrisan gini “. “ emang ente doang yang harus ngerti bahasa asing, usatadz juga harus gaul dong biar punya temen bule sejagad “. “ to the point ya tadz, gini, saya ini kan udah ibadah sholat wajib, sholat dhuha, sholat tahjjud, sedekah, puasa sunnah, dan segudang ibadah lainnya, tapi nasib saya kok masih gini-gini aja tadz, utang masing menggunung, bisnis gak bangkit-bangkit, keluarga makin berantakan, apa salah saya usatdz kok do’a saya belum juga terkabul ? “. “ he he he… is easy, Allah is making light of our problems, don’t complicated, mungkin pak Jamil masih punya utang atau belum serius kerja sama Allah SWT ! “ .

“ Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir “,( Al-Ma’arij :19-21 )

Sahabat, kira-kira bagaimana sikap kita ketika kita sebagai seorang atasan memberikan kepada bawahan kita sebuah ruang kerja dengan segala fasiltasnya agar bisa bekerja secara maksimal, tapi ternyata bawahan kita tadi bukannya bekerja tetapi malah nyantai, tidur-tiduran, main game , kerja juga tidak serius, nah ketika pekerjaan tidak kunjung kelar dan masalah mulai rumit, rekan kerjanya mulai menegur tapi dengan entengnya dia jawab “ santai aja kalie bro, boss kita itu orangnya sangat pemaaf “ . “ emangnya kalau ente dimaafin boss kita terus kerjaan itu bisa kelar begitu saja ? mimpi kalie….“.

Sesabar apapun kita, ketika melihat orang seperti ini pasti muak dan ingin segera mereposisi dia ke bagian jongos. Tidak jauh beda dengan kita dihadapan Allah SWT, kita ini adalah karyawan / pegawai Allah SWT, kita diberi segala fasilitas super canggih yang ada dalam diri kita dan diluar diri kita, semuanya GIVEN ( pemberian tanpa mengeluarkan modal apapun ), lalu kita disuruh kerja yang tidak membutuhkan modal yang besar bahkan nyaris tanpa modal, kita dikasih jatah waktu 24 jam terus kita disuruh sholat Cuma 5 menit x 5 waktu = 25 menit, kita diberi berbagai macam kekayaan dan kenikmatan terus kita disuruh keluarin zakat Cuma 2,5% dan infaq seikhlasnya, kita disuruh haji yang ongkosnya masih lebih mahal dari mobil kita, kita bisa makan semau kita selama setahun terus kita suruh menahan diri selama sebulan Ramadhan saja, kita juga diberi KITAB SOLUSI ( Al-Qur’an ) agar hidup kita tidak tersesat dan tidak nabrak sana nabrak sini lalu kita diperintah untuk membaca dan memahami kitab tersebut sedikit demi sedikit agar waktu 24 jam itu tidak terlalu sia-sia.

Semudah itulah Allah memberi pekerjaan kepada kita dengan balasan yang tiada tara baik di dunia saat ini apalagi di Akhirat kelak. Lalu coba kita kalkulasi SEJAK KITA BALIGH SAMPAI SAAT INI pekerjaan dari Allah yang mana yang sudah benar-benar kita lakukan secara maksimal ?

SHOLAT ? berapa waktu yang pernah kita tinggalkan ? itu adalah hutang yang harus dibayar dan inilah yang membuat kita terlilit hutang , berapa waktu Sholat yang kita kerjakan asal-asalan, itu adalah keteledoran yang akan menuai masalah dalam kehidupan kita!, berapa waktu Sholat yang kita kerjakan tapi tidak tepat waktu, itu adalah absen keterlambatan dalam bekerja yang akan berakibat tertundanya upah/balasan dari Allah SWT. Jangan sampai Sholat kita hanya sekedar formalitas bukan sebuah perwujudan dari rasa pengabdian dan rasa rindu berjumpa denganNYA.

ZAKAT/SEDEKAH ? dari seluruh kekayaan yang kita simpan dan seluruh kenikmatan yang selama ini kita reguk coba kita rasakan sudah porporsionalkah antara yang kita nikmati selama ini dengan yang kita keluarkan untuk saudara-saudara kita dan untuk kemuliaan Islam dan Kaum Muslimin ? lho kan kewajiban kita Cuma 2,5% setahun ? betul gak salah, itu adalah angka UJIAN CINTA kepada sesama manusia, bukankah orang yang beriman itu sangat mencintai Allah ? bukti kecintaan kita kepada Allah adalah ketika kita berupaya MENOLONG AGAMA ALLAH, mungkinkan Agama Allah saat ini bisa tertolong hanya dengan 2,5% setahun dari kekayaan kita ? sementara para Generasi dan Pejuang Agama Allah harus terseok-seok membutuhkan pertolongan kita setiap harinya !. Bukankah kita ingin meraih CINTA dariNYA ? karena dengan CINTANYA, maka mata kita adalah mataNYA artinya apapun yang kita lihat akan kita tangkap sebagai Peluang. Telinga kita adalah TelingaNYA artinya apapun yang kita dengar menjadi informasi peluang yang akurat, hati dan perasaan kita adalah PerasaanNYA artinya Perasaan kita mampu memanggil dan menghadirkan segala macam bentuk Peluang. Kalau sudah demikian adanya mungkinkah kita hidup dalam kemiskinan ? mampu kaya seperti apapun kita bisa, mau menolong siapapun kita mampu.
Jangan sampai Zakat/Sedekah kita hanya sekedar seremoni belaka tetapi merupakan wujud kegigihan kita meraih CINTA dariNYA.

PUASA ? berapa hari yang sengaja kita tinggalkan, dan berapa hari yang masih terhutang ? ini juga hutang yang harus segera dibayar jika kita tidak ingin terlilit hutang ?. selama ini bagaimana kualitas Puasa kita ? hanya sekedar menahan lapar dan dahaga sebagaimana kebanyakan orang berpuasa atau dalam rangka mengasah ketajaman perasaan Cinta kepada sesama juga Cinta kepadaNYA ?

HAJI ? seberapa rindukah kita untuk berkunjung ke Rumah Allah menjadi Tamu Allah ? bandingkan dengan besarnya kerinduan kita, ketika kita ingin segera pergi ke tempat kerja karena baru pertama kali mendapatkan surat panggilan kerja ? atau rindu ketemu calon mempelai kita dan detik-detik akad nikah ketika lamaran kita sudah diterima, rindu akan segera terbitnya SPK mega proyek karena presentasi kita telah diterima ? rindu akan dapatnya gaji dan bonus pertama kali yang cukup menggiurkan dari perusahaan kita ?. Haji adalah sebuah wujud kerinduan untuk merasakan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Sahabat, seringkali kita baru saja mulai menanam benih-benih kebajikan dan membayar hutang-hutang kita kepada Allah SWT langsung serta merta menuntut hasil atau balasan sesegera mungkin. Bukankah hari ini kita tanam cabe besok belum bisa memanen cabe tersebut ? bukankah hari ini kita pelihara ikan Lele besok juga tidak bisa langsung panen lele tersebut ? bukankah hari ini kita baru mulai masuk kerja besok kita tidak bisa mengambil gaji ? tetapi ketika yang kita tanam hari ini adalah CINTA seketika itu juga cinta yang lebih besar akan kita rasakan, apalagi kalau kita investasikan segala sesuatu atas dasar Kerinduan dan Cinta kita kepada Allah SWT, maka rasakanlah betapa begitu besarnya Cinta Allah kepada kita !!!


---------------


Ditulis oleh Ryi Lima untuk anggota Istana Sorgaku-1

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...