Change the world by words. Think anything, anywhere. Create the imagination, then Let's share the inspirations.

12 September 2012

Hukum Menonton Film Porno Bagi Pasutri


Anda sudah jenuh melakukan ML bersama istri dengan gaya itu-itu saja. Ingin cari gaya baru dan sensasi baru? Tersedia berbagai film BF! Apakah Anda mau membelinya?

Simak dulu yang berikut ini:

السؤال
ما حكم الدين في النظر إلى أفلام الجنس لرجل متزوج وذلك لنية تعلم بعض الأوضاع الجنسية فقط لا غير ودون التلذذ بذلك؟ وما حكم مشاهدتها لغير المتزوجين بغرض التخفيف من حدة الشهوة؟ وشكرا.

Pertanyaan:

Apa hukum agama tentang melihat film-film porno bagi seorang pria yang sudah menikah? Yang demikian itu ia lakukan dengan tujuan mempelajari sebagian gaya seks saja, bukan untuk menikmatinya. Dan apa hukum menyaksikan film-film tersebut bagi orang yang belum menikah dengan tujuan meringankan gejolak syahwatnya? Terima kasih.

الإجابــة
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد:

Jawaban:

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tercurah atas Rasulullah dan keluarganya serta para sahabatnya. Amma ba’du:

فإنا لله وإنا إليه راجعون على ما وصل إليه حال المسلمين من ردة في الأخلاق وانقلاب في المفاهيم، وصدق الرسول الكريم صلى الله عليه وسلم في قوله: “لتتبعن سنن من كان قبلكم شبراً بشبر وذراعاً بذراع حتى لو دخلوا جحر ضب تبعتموهم. قلنا: يا رسول الله اليهود والنصارى قال: فمن؟. رواه البخاري. فاتبع المسلمون عادات الغرب الوقحة وتركوا شريعة الله تعالى السمحة التي تأمر بالفضيلة وتحث على مكارم الأخلاق. وقد أمر الله تعالى بغض الأبصار عن محارم الناس وعوراتهم فقال: (قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يصنعون* وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن…) [النور: 30/31]. ولا يجوز النظر إلى عورة أحد إلا عند الضرورة الملجئة كنظر الطبيب إلى العورة ونحو ذلك.

Inna lillahi wa innaa ilaihi raji’un atas kemunduran akhlak kaum muslimin dan terjungkirnya pemahaman mereka sampai separah ini.

Sungguh, telah benar Rasul yang mulia tatkala bersabda, “Kalian benar-benar akan meniru jalan orang-orang yang sebelum kalian. Sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sehingga kalaupun mereka memasuki lubang dhob (sejenis biawak), kalian pun akan memasukinya. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani? ” Beliau menjawab, “Siapa lagi? ” (HR. Bukhari)

Kaum muslimin telah mengikuti kelakuan rusak orang-orang barat dan meninggalkan syariat Allah yang mudah yang memerintahkan kepada kemuliaan dan akhlak yang luhur. Padahal, Allah telah benar-benar memerintahkan menundukkan pandangan dari melihat kehormatan dan aurat manusia. Allah berfirman: {Katakanlah kepada para lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada para wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan kemaluan mereka. }(QS. An-Nuur: 30-31)

Tidak boleh melihat kepada aurat siapapun kecuali tatkala darurat yang memaksa untuk melihatnya, seperti seorang dokter yang melihat kepada aurat pasiennya dan semisalnya.

وأما دعوى التعلم من هذه المناظر القبيحة، أو التغلب على الفتور، فإنها دعوى متهافتة إذ بإمكانه التعلم والتغلب على الفتور بالقراءة في كتب السنة والفقه في كتب النكاح منها، ففيها بعض التفاصيل في هذا الجانب.

Adapun klaim untuk belajar dari gambar-gambar yang rusak ini atau untuk mengobati kejenuhan (dalam melakukan seks), maka sesungguhnya itu klaim yang tidak bisa diterima. Sebab, bisa saja belajar dan mengobati kejenuhan itu dengan membaca kitab-kitab hadits dan fiqh dalam permasalahan nikah. Di dalamnya ada perincian yang menyebutkan perkara ini.

أما الأضرار التي يقع فيها الناظر إلى هذه المناظر من إفساد مزاجه على زوجته، وقسوة قلبه،وزهده في الحلال، واشتياقه لمواقعة المحرم.. وغيرها فهي أمور محققة. فلا يجوز النظر إلى هذه الأفلام ولا إدخالها البيوت حيث إن الله تعالى أمر بغض الأبصار وأمر النبي صلى الله عليه وسلم بحفظ العورات إلا من الأزواج وملك اليمين. قال صلى الله عليه وسلم: “احفظ عورتك إلا من زوجتك أو ما ملكت يمينك” رواه الترمذي.

Adapun bahaya yang terjadi karena melihat gambar-gambar porno berupa rusaknya perangai si pelaku terhadap istrinya, dan juga kerasnya hati, serta merasa tidak cukup dengan yang halal, bahkan membuatnya rindu untuk mendatangi tempat-tempat terlarang..dan selainnya, maka itu perkara yang benar-benar telah terjadi.

Maka tidak boleh melihat film-film ini dan tidak boleh pula memasukkannya ke rumah sebab Allah ta’ala telah memerintahkan untuk menundukkan pandangan dan Nabi pun telah memerintahkan untuk menjaga kemaluan kecuali kepada istri dan sahaya. Beliau bersabda, “Jagalah kemaluanmu kecuali kepada istrimu atau sahayamu. ” (HR. Tirmidzi)

وإذا كانت هذه المفاسد ثابتة في حق المتزوج، فإن إفسادها لغير المتزوجين أعظم، وخطرها عليهم أكبر، لأنها تجرئهم على الفواحش، وتهونها في نفوسهم، وتفقدهم المناعة، وتقضي على صبرهم عنها.
وهذه كلها أمور مناقضة لحالهم، ولما هو مطلوب منهم عقلاً وشرعاً، وهو البعد عن مواطن الإثارة، وغض البصر والتعفف. قال تعالى: (وليستعفف الذين لا يجدون نكاحاً حتى يغنيهم الله من فضله) [النور: 33].
هذا والله نسأل أن يصلح أحوال المسلمين وأن يرزقهم الرشد في دينهم. والله تعالى أعلم.

Jika kerusakan yang timbul dari gambar-gambar ini saja telah ada pada orang yang sudah menikah, maka bagi orang yang belum menikah tentu kerusakan yang timbul malah lebih besar dan bahayanya pun lebih dahsyat. Sebab, gambar-gambar itu menyebabkan mereka berani melakukan maksiat dan menganggapnya remeh dalam hati mereka serta menghilangkan kekuatan dan kesabaran mereka dalam menghadapinya.

Seluruh alasan yang disebutkan tadi bertentangan secara akal maupun syariat dengan keadaan mereka (para lajang) dan juga yang dituntut dari mereka, yakni menjauhi kondisi yang membangkitkan birahi, menundukkan pandangan serta menjaga kehormatan. Allah berfirman: {Dan orang-orang yang tidak mampu nikah, hendaklah menjaga kesucian (diri) mereka, hingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.} (QS. An-Nuur: 33)

Dan hanya kepada Allah lah kita memohon agar memperbaiki keadaan kaum muslimin dan mengaruniai mereka kelurusan dalam beragama.

Wallahu a’lam

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...