Pagi-pagi banget pak Jamil nyamperin rumah ustadz Jamal yang kebetulan beliau sedang baca Al-Qur’an diteras rumah, “ Assalaamu’alaikum “ sapa pak Jamil. “ Wa’alaikum salam warahmatullah, aduh-aduh pagi-pagi banget nih, ada yang mau dibagi-bagi kah ? “ jawab ustadz Jamal sambil nyindir. “ betul nih tadz, saya mau bagi-bagi masalah “. “ what ? what your problem ? why ? why you have problem but actually Allah is very very give about anything you want and you need ?”. “ wah sejak kapan ustadz keinggris-inggrisan gini “. “ emang ente doang yang harus ngerti bahasa asing, usatadz juga harus gaul dong biar punya temen bule sejagad “. “ to the point ya tadz, gini, saya ini kan udah ibadah sholat wajib, sholat dhuha, sholat tahjjud, sedekah, puasa sunnah, dan segudang ibadah lainnya, tapi nasib saya kok masih gini-gini aja tadz, utang masing menggunung, bisnis gak bangkit-bangkit, keluarga makin berantakan, apa salah saya usatdz kok do’a saya belum juga terkabul ? “. “ he he he… is easy, Allah is making light of our problems, don’t complicated, mungkin pak Jamil masih punya utang atau belum serius kerja sama Allah SWT ! “ .
“ Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir “,( Al-Ma’arij :19-21 )
Sahabat, kira-kira bagaimana sikap kita ketika kita sebagai seorang atasan memberikan kepada bawahan kita sebuah ruang kerja dengan segala fasiltasnya agar bisa bekerja secara maksimal, tapi ternyata bawahan kita tadi bukannya bekerja tetapi malah nyantai, tidur-tiduran, main game , kerja juga tidak serius, nah ketika pekerjaan tidak kunjung kelar dan masalah mulai rumit, rekan kerjanya mulai menegur tapi dengan entengnya dia jawab “ santai aja kalie bro, boss kita itu orangnya sangat pemaaf “ . “ emangnya kalau ente dimaafin boss kita terus kerjaan itu bisa kelar begitu saja ? mimpi kalie….“.