Change the world by words. Think anything, anywhere. Create the imagination, then Let's share the inspirations.

17 February 2011

Hari Ulang Tahun Rasulullah SAW

12 Rabi'ul awal adalah hari ulang tahun Rasulullah Muhammad SAW, apa yang terfikir oleh kita ketika kita, anak kita, istri kita atau orang-orang yang kita sayangi sedang berulang tahun ? merayakan, mengucapkan selamat , memberi hadiah, atau ngasih kejutan-kejutan yang lain, begitulah umumnya kita semua.

Lalu pernahkah kita terfikir ketika sang Teladan ummat sedunia sedang berulang tahun, untuk memberi hadiah atau ucapan selamat ? lho, tapi beliau kan sudah meninggal ? bukankah seringkali orang-orang tercinta kita yang sudah meninggal juga kita peringati dengan adat istiadat yang kadang sebenarnya tidak logis bahkan tidak syar’i ? tapi apa yang membuat kita memperingati bahkan merayakan hari ulang Tahun atau hari wafatnya mereka ? paling tidak ingin mengenang kesan-kesan terindahnya atau keteladanannya, betul ?

Nah, Rosululllah Muhammad SAW tidak pernah neko-neko untuk minta diperingati atau dirayakan Hari Ulang Tahunnya atau Hari Wafatnya, beliau Cuma menganjurkan baca Shalawat saja (Allahumma Sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad) seberapa banyak ? ya sebanyak dan sebesar cinta kita kepada Beliau, bacaan itupun sebenarnya bukan untuk kepentingan Rosulullah SAW, tetapi dampak kebaikannya akan kembali kepada diri kita sendiri, di dunia kita akan menemukan berbagai bentuk kebahagiaan, di Akhirat kita akan mendapatkan Syafa’at atau pertolongan dari Beliau ketika kita mengalami kesulitan perjalanan menuju Sorga kelak.

25 January 2011

Mencari Prestasi Atau Prestise?

Saya akan memulai tulisan ini dengan beberapa firman dari Allah dan petuah kekasihNya, Rasulullah SAW

“…maka berlomba-lombalah kamu dalam hal kebaikan…” (QS Al-Baqarah 148)

“…sungguh yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling tinggi ketaqwaannya…” (QS Al-Hujurat 13)

“…sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.”(HR Bukhari)

Kawan, tiga buah hujjah di atas sedang berbicara pada kita tentang satu hal, prestasi. Prestasi adalah suatu hal yang sangat penting, sehingga dia menjadi pantas diserukan dalam Al-Qur’an dan hadits Rasul. Berprestasi sebenarnya menjadi tuntutan bagi setiap muslim, karena harga seorang muslim di hadapan Allah nantinya ditentukan oleh prestasi taqwa yang dia ukir selama hidup di dunia. Allah dan Rasul memberikan sebuah pattern bahwa yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi prestasi taqwa-nya.

Tapi sadar kita atau tidak, ada saudara kembar yang selalu hadir bersama prestasi, yaitu prestise, kebanggaan. Prestasi dan prestise adalah dua hal yang mungkin akan selalu hadir bersama. Ketidakbijakan kita untuk menempatkan mereka dengan baik bisa berujung petaka bagi kita, kalau tidak akan di dunia, mungkin petaka di akhirat. Yang harus kita sadari adalah bahwa prestise hanyalah merupakan konsekuensi logis ketika prestasi luar biasa telah terukir. Prestise seharusnya bukanlah sesuatu yang menjadi alasan dan membuat kita mau bergerak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...